Selasa, 13 Juni 2017

Memperbanyak Doa‎

Standard



Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "Ada tiga (kelompok) orang yang sekali-kali tidak akan ditolak doanya oleh Allah SWT. Pertama, orang yang sedang berpuasa. Kedua, Kepala Negara yang adil. Dan Ketiga, orang yang teraniaya." (HR. Tirmidzi)

Hadits ini menunjukkan keistimewaan berdoa pada bulan suci Ramadhan.

Kata DOA sering disebut dalam al-Qur`an dengan makna yang beraneka ragam. Doa, misalnya, bisa berarti istighatsah (memohon bantuan dan pertolongan), permintaan, percakapan, memanggil dan memuji.‎

Lebih tegas Nabi SAW menjelaskan, "Doa itu ruhnya ibadah, inti dari ibadah”.‎ (HR. Tirmidzi)

Pada surat al-Baqarah ayat ke-186, setelah dijelaskan tentang kewajiban puasa dan merayakan Ramadhan dengan membaca al-Qur`an, Allah SWT mengundang hamba-Nya untuk berdoa kepada-Nya.

‎"Dan ketika ada hamba-Ku yang bertanya kepadamu (wahai Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku akan mengabulkan permohonan hamba-Ku ketika ia bermohon kepada-Ku. Maka hendaklah ia berusaha mematuhi segala perintah-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka mendapatkan petunjuk kebenaran".‎

Inilah janji Allah yang akan mengabulkan doa hamba-Nya yang benar-benar bermohon kepada-Nya. Disini ada syarat agar doa dikabulkan, yaitu:

1. Falyastajiibuu-lii, hendaknya berusaha untuk melaksanakan perintah Allah dan berusaha pula menjauhi larangan-Nya.

2. Walyu`minuu-bii, hendaklah yakin bahwa Allah akan mengabulkan doa dengan cara dan dalam bentuk yang terbaik.

Karena belum tentu apa yang kita anggap baik, baik pula menurut Allah, dan sebaliknya, apa yang kita tidak sukai, belum tentu tidak baik untuk kita. Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya.

Syeikh Abdul Qadir Jailani pernah menulis, "‎Jangan salahkan Allah SWT bila doa tak dikabulkan, dan jangan menggerutu atau jemu.‎

Jika anda memohon tibanya cahaya siang pada saat kian melekatnya kegelapan malam, maka penantian anda akan lama, karena ketika itu kepekatan akan meningkat hingga terbitnya fajar.‎

Tetapi yakinlah bahwa fajar pasti menyingsing, baik anda kehendaki atau tidak. Jika anda menghendaki kembalinya malam pada saat itu, maks doa anda tidak akan dikabulkan, karena anda meminta sesuatu yang tak layak, dan anda akan dibiarkannya meratap, lunglai, jemu dan enggan.‎

Tetapi, anda salah bila jemu berdoa, karena "Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan". (QS. 94: 5-6)

Itu terjemahan ayatnya, tafsirannya adalah: "Sesaat setelah datangnya satu kesulitan pasti akan disusul oleh dua kemudahan".‎

Karena itu, tetaplah yakin bahwa "dalam genggaman tangan-Nya terdapat segala kebajikan".‎

Bila apa yang dimohonkan tak diperoleh dengan segera, anda tak akan rugi. Seorang ulama yang bernama Yazid ar-Roqrosyi bercerita:

Di akhirat nanti, ada seorang hamba yang terheran-heran melihat ganjaran pahala yang ia dapat, yang ia sendiri merasa tidak pernah melakukannya sewaktu hidup di dunia. Saat itu ada suara yang mengatakan: "Itulah ganjaran atas doa-doamu yang belum dikabulkan sewaktu di dunia".

Beliau melanjutkan:
"Andaisaja manusia tahu bahwa ganjaran doanya lebih besar di akhirat, maka niscaya mereka akan berharap semua doa-doanya dikabulkan di akhirat saja.

Tujuan puasa adalah agar kita menjadi pribadi yang lebih bertakwa (la'allakum tattaquun).‎

Tujuan adanya Ramadhan setiap tahun agar kita menjadi pribadi yang lebih bersyukur (la'allakum tasykuruun).

‎Dan tujuan dari Doa adalah agar kita senantiasa mendapatkan petunjuk dan bimbingan dalam kebenaran (la'allahum yarsyuduun)‎

Jadi, jangan putus asa dalam berdoa, sebab Allah SWT berjanji akan mengabulkan doa dan permohonan hamba-Nya, selama hamba-Nya berdoa dengan sungguh-sungguh.
  
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu" (QS. 40: 60)

0 komentar:

Posting Komentar

Thanks for your comment ^_^