Rabu, 25 Februari 2015

Bro, Aku Butuh Uang, Tolong Pinjami Aku

Standard

Seseorang SMS sahabat karibnya: "Bro, aku lagi butuh 500 Riyal, penting banget, darurat. Please, tolong pinjami aku dulu".

Sahabatnya membalas: "Tunggu barang setengah jam ya bro, insya Allah nanti aku transfer".

Sudah lewat dari 1/2 jam . . satu jam . . tapi sahabatnya tidak juga memberi kabar. Ketika ditelpon pun ternyata HP nya tidak aktif.

Ia kecewa kepada sahabatnya itu. Ia merasa sahabatnya meninggalkannya. Bahkan setelah dua jam berlalu HP sahabatnya belum juga bisa dihubungi, tidak aktif!

Ia pun mengirim SMS kepada sahabatnya, isinya:

"Selama ini aku tidak pernah mengecewakanmu bro. Selama ini kita saling bantu. Kita sudah seperti saudara. Tapi kenapa sekarang engkau lari dariku?! Apa salahku?!"

Tapi status pengirimannya PENDING, belum terkirim.

15 menit kemudian, sahabatnya menelpon. Baru saja ia bertanya kepada sahabatnya kenapa tidak bisa dihubungi, tiba-tiba ada SMS masuk ke HP sahabatnya.

"Sebentar ya bro, aku matiin dulu, ada SMS masuk, aku takut ini SMS penting".

Ternyata SMS yg tadi dikirim, baru saja sampai ke HP sahabatnya itu. Setelah dibaca, sahabatnya menelpon kembali dan berkata:

"Astaghfirullah, semoga Allah mengampunimu, brooo . . Aku tidak bermaksud mematikan HP untuk lari darimu. Aku mematikan HP karena aku sedang menjual HPku untuk membantu kebutuhanmu. Lalu, dari sisa penjualan, aku belikan HP second agar bisa menghubungimu".

*****

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيراً مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa..." (QS. al-Hujuraat/49: 12)
________________

أنا محتاج (٥٠٠) ريال ; ضروري ضروري بأسرع وقت
رد عليه صديقه : أبشر نص ساعة وأكون عندك ،
مرّت النص ساعة وساعة وصديقه ماوصل ! وكلما اتصل عليه جواله مغلق.
انصدم الرجال ، وحس أن صديقه يتهرب منه ! وبعد مرور ساعتين ; وجوال صديقه مازال مغلقاً ! أرسل له رسالة كتب فيها هذا البيت
شغل جهازك وكلم اللي تبي .. ما عاد ابي منك لا فزعة ولا نفعة
وبعدها بربع ساعة اتصل عليه صديقه ، وأثناء سؤاله له وين يبي يقابله ؟ وصلت له الرسالة ، قال له : لحظة وصلتني رسالة خلني أشوفها ، وبعد ماقرأ الرسالة قال له: الله يسامحك ، ماقفلت التلفون عشان أتهرب عنك ! أنا قفلته .. لأني رحت أبيعه !!! عشان أفزع لك وأجيب المبلغ اللي محتاجه ! وبالباقي شريت فيه جوال مؤقت ; عشان اتصل فيك.
قال تعالى : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيراً مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ

Gadis itu Cocok Untukku!

Standard

Alkisah . . Ada seorang anak laki-laki berkata kepada bapaknya: "Pak, aku ingin menikahi seorang gadis yang pernah aku lihat, dan aku suka kecantikan dan pesona matanya".

Bapaknya dengan suka cita dan bahagia berkata: "Tinggal dimana gadis itu wahai anakku . . biar nanti bapak yg mengantarmu melamarnya".

Pergilah keduanya menemui gadis tersebut. Ketika sang bapak melihat gadis itu, ia pun tertarik, dan berkata kepada anaknya:

"Dengarlah anakku . . gadis ini bukan levelmu, kamu tidak cocok dengannya. Gadis ini cocok dengan pria yang memiliki pengalaman hidup dan itu adalah bapak!"

Terkejutlah si anak mendengar kata-kata bapaknya, dan berkata: "Tidak! Aku yang akan menikahinya, bukan bapak!"

Keduanya pun ribut, dan memutuskan pergi ke kantor polisi untuk mencari solusi.

Keduanya menceritakan permasalahannya kepada seorang petugas polisi. Lalu, polisi itu berkata: "Hadirkan gadis itu kesini, agar aku bisa bertanya kepadanya siapa yang akan ia inginkan: si anak atau bapaknya".

Gadis itu pun dihadirkan...

Ketika petugas polisi melihat gadis itu, ia pun tertarik dengan sikap ramah dan pesonanya. Lalu polisi itu berkata:

"Gadis ini tidak cocok untuk kalian berdua, ia cocok untuk orang terkemuka di negeri ini, yaitu aku!"

Ketiganya pun ribut... Lalu mereka pergi menghadap menteri. Dan ketika menteri melihat gadis itu, ia berkata: "Gadis ini tidak ada yg cocok untuk menikahinya, kecuali seorang menteri seperti aku!"

Keributan terjadi lagi... Akhirnya sampailah mereka menghadap presiden. Presiden berkata: "Aku akan memutuskan masalah kalian . . Bawalah gadis itu kesini!"

Ketika presiden melihat gadis itu, ia berkata: "Tidak ada yg cocok untuk menikahinya, kecuali seorang presiden!"

Terjadilah perdebatan antara mereka...

Lalu gadis itu berkata: "Aku punya solusi!! Kita adakan perlombaan. Aku akan berlari, dan kalian semua berlari di belakangku, siapa yang bisa mengikatku pertama kali, maka aku menikah dengannya".

Dan benarlah, ketika gadis itu berlari, kelima laki-laki: anak, bapak, petugas polisi, menteri dan presiden, berlari mengejar gadis tersebut dari belakang. Namun tiba-tiba kelimanya jatuh ke dalam sebuah lubang yang dalam.

Kemudian, sambil melihat mereka dari atas, gadis itu berkata:

"Apakah kalian tahu siapa aku? Aku adalah dunia!! Aku adalah sesuatu yg dikejar dan diperebutkan oleh semua orang, mereka berlomba untuk mendapatkan aku, hingga mereka lalai terhadap agama mereka. Mereka bersenang-senang untuk mengejarku, sampai akhirnya masuk ke liang kubur, namun mereka tidak menang atas diriku".
اَللَّهُمَّ لاَ تَجْعَلِ الدُّنْـيَا أَكْبَرَ هَمِّـنَا

AllaaHumma laa taj'alid-dunya akbaro Hammi-naa.

— Ya Allah, janganlah Kau jadikan dunia ini sebagai cita-cita terbesar kami.
_______________

Twitter: @azharulfuad

يحكى أن فتى قال لأبيه أريد الزواج من فتاة رأيتها، وقد أعجبني جمالها وسحر عيونها. رد عليه وهو فرح ومسرور وقال أين هذه الفتاة حتى أخطبها لك يا بني
فلما ذهبا ورأى الأب هذه الفتاة أعجب بها وقال لابنه:
اسمع يا بني هذه الفتاة ليست من مستواك! وأنت لا تصلح لها هذه يستاهلها رجل له خبرة في الحياة وتعتمد عليه مثلي.
اندهش الولد من كلام أبيه وقال له: كلا بل أنا سأتزوجها يا أبي وليس أنت
تخاصما وذهبا لمركز الشرطة ليحلوا لهم المشكلة. عندما قصا للضابط قصتهما قال لهم: احضروا الفتاة لكي نسألها من تريد الولد أم الأب.
ولما رآها الضابط وانبهر من حسنها وفتنتها وقال لهم: هذه لا تصلح لكما بل تصلح لشخص مرموق في البلد مثلي
وتخاصم الثلاثة وذهبوا الى الوزير.
عندما رآها الوزير قال: هذه لا يتزوجها إلا الوزراء مثلي
وأيضا تخاصموا عليها حتى وصلا لأمر إلى أمير البلدة وعندما حضروا قال: أنا سأحل لكم المشكلة احضروا الفتاة.
فلما رآها الأمير قال بل هذه لا يتزوجها إلا أمير مثلي وتجادلوا جميعا.
ثم قالت الفتاة: أنا عندي الحل!! سوف أركض وانتم تركضون خلفي والذي يمسكني أولا أنا من نصيبه ويتزوجني.
وفعلا ركضت وركض الخمسة خلفها الشاب والأب والضابط والوزير والأمير وفجأة وهم يركضون خلفها سقط الخمسة في حفرة عميقة ثم نظرت عليهم الفتاة من أعلى وقالت
هل عرفتم من أنا؟ أنا الدنيا!! أنا التي يجري خلفي جميع الناس ويتسابقون للحصول على ويلهون عن دينهم في اللحاق بي حتى يقع في القبر ولم يفوز بي.
اللهم لاتجعل الدنيا اكبر همنا

Baju Yang Cacat

Standard

Seseorang datang ke tukang jahit untuk memperbaiki sebuah baju. Maka penjahit itu pun berusaha memperbaiki jahitan baju tersebut agar hasil jahitannya bagus dan memuaskan.

Setelah selesai, pemilik baju itu memberinya upah, mengambil bajunya dan langsung pergi.

Keesokan harinya, pemilik baju itu kembali mendatangi tukang jahit, dan berkata: "Aku menemukan ada beberapa cacat pada jahitanmu. Ini, ini dan ini".

Tiba-tiba penjahit itu menangis.

Pemilik baju berkata: "Maaf bapak, aku tidak bermaksud membuatmu sedih. Aku ikhlas dengan cacat-cacat ini kok".

Lalu, penjahit itu berkata: "Oooh . . Bukan karena jahitan itu aku menangis, karena aku telah melakukannya dengan sungguh-sungguh, dan ternyata masih saja ada cacatnya. Aku menangis karena teringat ketaatanku kepada Allah. Jangan-jangan, setelah sekian lama aku bersungguh-sungguh beribadah kepada-Nya, ternyata masih banyak cacat dari ibadah yg telah aku lakukan".
____________

Twitter: @azharulfuad

*******


أتى رجل خياطــاً ليخيــط له ثوبــاً. فـاجتهد الخيــاط لتكون الخياطــة جيدة ومتقنــة



و لما جاء صاحب الثوب, أعطاه الأجرة, و أخذ الثوب وذهب


وفي اليوم الثاني, عاد الرجل وأتى الخياط وقال له: وجدت في الخياطــة بعض العيوب ، و أراه اياهــا


فــبكى الخيـاط . . فقال له الرجـل: ماقصدت أن أحزنك, و أنا راضٍ بالثـوب


فقال له الخياط :ليس على هذا أبكي . . لأني عملت جهدي لأتقن لك الخياطـــة, ثم خرجت هذه العيوب ! فأنا أبكي على طاعتي لـربي, و قد اجتهدت بها عمري , فكم فيها من العيـوووب!؟

Ikan dan Penggorengan

Standard

Alkisah, ada seorang wanita mengunjungi seorang sahabat karibnya yg pandai memasak. Ia ingin belajar cara memasak ikan goreng.

Di saat belajar, ia memperhatikan sahabatnya itu memotong kepala ikan dan bagian ekornya sebelum dimasukkan ke dalam penggorengan.
Ia pun bertanya: "Kenapa kepala ikan dan ekornya harus dipotong,,? Biar apa,,? Kenapa tidak dimasukkan saja secara utuh,,?"
Sahabatnya menjawab: "Wah,, ga tau ya. Aku belajar ini dari ibuku. Aku lihat ibuku selalu memotong bagian kepada dan ekor ikan sebelum dimasukkan ke dalam penggorengan".

Kemudian sahabatnya menelpon ibunya, menanyakan tentang hal itu. Tapi ibunya berkata: "Wah, ibu juga ga tau,, ibu belajar itu dari nenek".

Maka sahabanya menelpon neneknya untuk mengetahui apa rahasia dibalik ini.

Sang nenek hanya menjelaskan dengan sederhana: "Karena penggorenganku kecil, dan ikannya terlalu besar".

****

Pesan moral dari cerita ini: Manusia banyak mewarisi perilaku atau kebiasaan, lalu kemudian mengagungkannya, tanpa bertanya tentang alasan terjadinya hal tersebut dari sumber aslinya.

Kecil = Pensil, Besar = Pulpen

Standard

Mengapa ketika seseorang telah tumbuh besar, ia menulis dengan pulpen sebagai pengganti pensil?

Biasanya anak sekolah sejak TK s/d kelas III SD, menulis menggunakan pensil, mengapa? Karena pada usia tersebut, anak-anak itu seringkali salah dalam menulis. Dengan menggunakan pensil, tulisan yg salah itu mudah dihapus.

Ketika duduk di kelas IV SD, dimulailah menggunakan pulpen. Hal ini secara tidak langsung mengajarkan mereka bahwa menghapus kesalahan itu tidaklah mudah. Sehingga dalam pergaulan sehari-hari, ia akan berhati-hati untuk tidak berbuat salah / menyakiti orang lain.

Rabu, 18 Februari 2015

حِوَارٌ بَيْنَ زَوْجٍ وَ زَوْجَتِهِ

Standard

حِوَارٌ بَيْنَ زَوْجٍ وَ زَوْجَتِهِ
Hiwaarun bayna zawjin wa zawjati-hi.
Percakapan antara seorang suami dgn istrinya.

قَالَ لَهَا مَازِحًا: هَلْ هُنَاكَ رَجُلٌ أَجْمَلُ مِنِّي؟
Qoola lahaa maazihan: “Hal hunaaka rojulun ajmalu minnii?”
Seorang suami (S) berkata kepada istrinya (I) sambil becanda: “Apakah ada laki-laki yang lebih tampan dariku?”

صَمَتَتْ .. ثُمَّ قَالَتْ: لاَ أَدْرِي
Shomatat.. tsumma qoolat: “Laa adrii”.
Istrinya terdiam.. Kemudian berkata: “Aku gak tau”.

فَقَالَ : إِذَنْ أَفْضَلُ مِنِّي؟
Fa-qoola: “idzan afdlolu minni?”.
(S) : “Kalo yg lebih baik dariku?”.

قَالَتْ : لاَ أَدْرِي أَيْضًا
Qoolat: “Laa adrii aydlon”.
(I): “Aku juga gak tau”.

قَالَ : أَوْ رَجُلٌ أَرَقُّ مِنِّي؟
Qoola: “Aw rojulun aroqqu minni?”.
(S): “Atau laki2 yg lebih gentle / lembut dariku?.

قَالَتْ : قُلْتَ لَكَ لاَ أَدْرِي
Qoolat: “Qultu laka laa adrii”.
(I): “Sudah aku katakan kepadamu, aku gak tau”.

قَالَ : كَيْفَ لاَ تَدْرِيْنَ؟
Qoola: “Kayfa laa tadriin?”.
(S): “Kok kamu gak tau?”.

قَالَتْ : نَعَمْ لاَ أَدْرِي ..!
Qoolat: “Na’am laa adrii..!”.
(I): “Ya… Gak tau aja..!”.

فَكَيْفَ أَنْظُرُ إِلَى غَيْرِكَ مِنَ الرِّجَالِ وَ أَنْتَ مَعِي؟
“Fa-kayfa anzhuru ilaa ghoiri-ka min ar-rijaal wa anta ma’ii?”
(Kemudian sang istri berkata):
“Bagaimana aku bisa melihat laki-laki selainmu padahal kamu bersamaku?”

كَيْفَ لِي أَنْ أَدْرِيَ مَنْ هُوَ أَجْمَلُ مِنْكَ وَ أَنْتَ أَجْمَلُ شَخْصٍ رَأَتْهُ عَيْنَايَ؟
Fa-kayfa lii an adriya man huwa ajmalu min-ka wa anta ajmalu syakhshin ro`at-hu ‘aynaaya?”
“Bagaimana aku tau siapa laki2 yg lebih tampan darimu padahal kamu adalah laki2 yg paling tampan dalam pandangan kedua mataku?”

كَيْفَ لِي أَنْ أَدْرِيَ مَنْ هُوَ أَفْضَلُ مِنْكَ وَ أَنْتَ أَفْضَلُ إِنْسَانٍ إِلَى قَلْبِي؟
Fa-kayfa lii an adriya man huwa afdlolu min-ka wa anta afdlolu insaanin ilaa qolbii?
“Bagaimana aku tau laki2 yg lebih baik darimu, padahal kamu adalah manusia terbaik di dalam hatiku?”

كَيْفَ لِي أَنْ أَشْعُرَ بِمَنْ هُوَ أَرَقُّ مِنْكَ وَ أَنْتَ سَرَقْتَ جَمِيْعَ مَشَاعِرِي ؟
Fa-kayfa lii an asy’uro bi-man huwa aroqqu min-ka wa anta saroq-ta jamii’a masyaa’irii?

“Bagaimana aku bisa merasa ada laki2 yg lebih gentle/lembut darimu, padahal kamu telah mencuri semua perasaanku?”

Perhatikan Apa Yang Kau Makan

Standard

Banyak orang beranggapan bahwa kualitas ibadah hanya ditentukan oleh syarat, rukun, dan kekhusyu’-an dlm pelaksanaannya. Misalnya, sholat yang berkualitas adalah yang didahului oleh wudhu yang benar, suci pakaian dan tempatnya, serta khusyu’ dalam melakukan setiap rukunnya.

Saad bin Abi Waqash ra pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang rahasia agar ibadah dan doa-doanya cepat dikabulkan. Rasulullah SAW tidak mengajari Sa’ad tentang syarat, rukun, ataupun kekhusyu’-an. Rasulullah SAW mengatakan: “Perbaikilah apa yang kamu makan, hai Sa’ad” (HR Thabrani)

Ada sindiran yang hendak disampaikan Rasulullah SAW lewat hadis di atas. Yaitu, bahwa kebanyakan manusia cenderung memperhatikan ‘kulit luar’, tapi lupa akan hal-hal yang lebih penting dan fundamental.

Setiap Muslim pasti mengetahui bahwa sholat atau haji harus dilakukan dengan pakaian yang suci. Pakaian yang kotor akan menyebabkan ibadah tersebut tidak sah atau ditolak. Namun, betapa banyak di antara kaum Muslim yang lupa dan lalai bahwa makanan yang diperoleh dari cara-cara yang kotor juga akan berakhir dengan ditolaknya ibadah dan munajat kita.
Rasulullah SAW telah mengingatkan:

“Demi Dzat Yang menguasai diriku, jika seseorang memakan harta yang haram, maka tidak akan diterima amal ibadahnya selama 40 hari” (HR. Thabrani).

Dalam hadist lain, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang di dalam tubuhnya terdapat bagian yang tumbuh dari harta yang tidak halal, maka nerakalah tempat yang layak baginya”.

Di sini terlihat jelas hubungan antara kualitas ibadah dan sumber penghasilan. Bahkan, karena ingin memastikan bahwa semua yang dimakan berasal dari sumber yang halal, para Nabi dan Rasul menekuni suatu pekerjaan secara langsung untuk menghidupi diri dan keluarga mereka.

Nabi Daud as adalah seorang penempa besi dan penjahit, Nabi Zakaria as seorang tukang kayu, Rasulullah SAW adalah seorang pedagang, dan seterusnya. Demikian pula dengan para sahabat, mayoritas kaum Muhajirin berkerja sebagai pedagang, sementara kaum Ansar mengendalikan hidupnya dari pertanian.

Selain itu, ketika seseorang bergelimang dengan harta yang haram, dan dia menafkahi keluarganya dengan harta tersebut, sebenarnya ia tidak hanya menodai ibadahnya sendiri, tapi juga menodai ibadah dan masa depan anak-isterinya.

Seperti komentar Syeikh ‘Athiyah dalam Syarh al-Arbain an-Nawawiyah:
“Orang tua seperti itu secara sengaja membuat ibadah dan doa anak-anaknya tertolak. Sebab, ia menjadikan tubuh mereka tumbuh dari harta yang haram”

Saudaraku… di dalam harta yang kita dapat, disitu terdapat hak orang lain. Sudahkah kita mengeluarkannya?
____________

Twitter: @azharulfuad

Selasa, 17 Februari 2015

Mencari Teman

Standard

Seseorang itu cenderung mengikuti cara hidup temannya, oleh karena itu hendaklah seseorang melihat terlebih dahulu siapakah yang sekiranya pantas atau cocok dijadikan temannya.

Manusia, jika diumpamakan seperti benda, dapat dibagi menjadi beberapa macam:

1. Orang yang seperti makanan pokok. Orang yang seperti ini pasti kita butuhkan dan tentu saja kita harus berteman dengannya setiap hari.

2. Orang yang seperti obat. Orang yang seperti ini perlu diperguli hanya jika diperlukan saja/tidak setiap hari.

3. Orang yang seperti penyakit, dan perlu dihindari. Walaupun terkadang orang macam ini perlu juga ditemani meskipun kita membencinya dan tetap berusaha menghindarinya. Karena dapat memberi faedah yang besar pada kita jika kita mampu menghadapinya, yaitu dengan cara mengamati kejelekan dan kejahatannya yang kita benci, lalu kita berusaha menjauhi kejahatan itu. Termasuk orang yang beruntung adalah orang yang dapat mengambil pelajaran dari orang lain.

Agama kita akan sangat ditentukan oleh agama teman dekat kita. ”Bergaul dengan orang shalih ibarat bergaul dengan penjual minyak wangi, yang selalu memberi aroma yang harum setiap kita bersama dengannya. Sedang bergaul dengan yang jahat ibarat bergaul dengan tukang pandai besi yang akan memberikan bau asap besi ketika kita bersamanya.”


Tak dapat dipungkiri, ketika kita bergaul bersama dengan orang-orang shalih akan sedikit banyak membawa kita menuju kepada kesalihan. Dan begitu juga sebaliknya, ketika kita bergaul dengan orang yang akhlaknya buruk, pasti akan membawa kepada keburukan perilaku.
______________

Twitter: @azharulfuad

Senin, 16 Februari 2015

Laa Taghdhob! Jangan Marah!

Standard

"Laa taghdhab.. Jangan marah!". 

Hingga 3x Nabi SAW mengulangnya, saat seseorang datang meminta nasehat.

Ajaran sederhana, tapi implikasinya luas!

Tentu maksudnya adalah bukan melarang memiliki rasa marah, karena rasa marah itu bagian dari tabi’at manusia yg pasti ada.

Tapi: kuasailah dirimu ketika muncul rasa marah, agar kemarahanmu itu tidak menimbulkan dampak yg tidak baik.

Dalam istilah al-Qur`an:

وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ

"Dan orang-orang yg dapat mengontrol amarahnya" (QS. Ali 'Imran/3: 134)

Bagaimanapun...
"Siapa yg menahan marahnya (padahal ia mampu untuk melakukannya), maka Allah akan menahan siksa-Nya kepada orang itu", demikian sabda Nabi SAW yg diriwayatkan oleh at-Tirmidzi.
____________

Twitter: @azharulfuad



Penghuni Surga

Standard

Suatu ketika Nabi saw duduk di masjid dan berbincang2 dengan sahabatnya. Tiba2 beliau bersabda: “Sebentar lagi seorang penghuni surga akan masuk kemari”. Semua matapun tertuju ke pintu masjid dan pikiran para hadirin membayangkan seorang yang luar biasa. “Penghuni surga… penghuni surga…”, demikian gumam mereka.

Beberapa saat kemudian, masuklah seorang dengan air wudhu yang masih membasahi wajahnya dan dengan tangan menjinjing sepasang alas kaki. Apa gerangan keistimewaan orang itu sehingga mendapat jaminan surga? Tidak seorangpun yang berani bertanya walau seluruh hadirin merindukan jawabannya.

Keesokan harinya peristiwa di atas terulang kembali. Ucapan Nabi dan “si penghuni” surga dengan keadaan yang sama semuanya terulang, bahkan pada hari ketiga pun terjadi hal yang demikian.

Abdullah ibnu ‘Amr tidak tahan lagi, meskipun ia tidak berani bertanya dan khawatir jangan sampai ia mendapt jawaban yang tidak memuaskannya. Maka timbullah sesuatu dalam benaknya. Dia mendatangi si penghuni surga sambil berkata: “Saudara, telah terjadi kesalahpahaman antara aku dan orang tuaku, dapatkah aku menumpang di rumah anda selama tiga hari?”

“Tentu, tentu…”, jawab si penghuni surga.
Rupanya, Abdullah bermaksud ingin melihat secara langsung “amalan” si penghuni surga.

Tiga hari tiga malam ia memperhatikan, mengamati bahkan mengintip si penghuni surga, tetapi tidak ada sesuatu pun yang istimewa. Tidak ada ibadah khusus yang dilakukan si penghuni surga. Tidak ada shalat malam, tidak pula puasa sunnah. Ia bahkan tidur dengan nyenyaknya hingga beberapa saat sebelum fajar. Memang sesekali ia terbangun dan ketika itu terdengar ia menyebut nama Allah di pembaringannya, tetapi sejenak saja dan tidurnya pun berlanjut.

Pada siang hari si penghuni surga bekerja dengan tekun. Ia ke pasar, sebagaimana halnya semua orang yang ke pasar. “Pasti ada sesuatu yang disembunyikan atau yang tak sempat kulihat. Aku harus berterus terang kepadanya”, demikian pikir Abdullah..

“Apakah yang Anda perbuat sehingga Anda mendapat jaminan surga dari Rasululllah?”, tanya Abdullah.

“Ya.. seperti yang Anda lihat itulah..!”, jawab si penghuni surga.

Dengan kecewa Abdullah bermaksud kembali saja ke rumah, tetapi tiba-tiba tangannya dipegang oleh si penghuni surga seraya berkata: “Apa yang Anda lihat itulah yang saya lakukan, ditambah sedikit lagi, yaitu saya tidak pernah merasa iri hati terhadap seseorang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, dan tidak pernah pula saya melakukan penipuan dalam segala aktivitas saya”.


Dengan menundukkan kepala, Abdullah meninggalkan si penghuni surga sambil berkata: “Rupanya, yang demikian itulah yang menjadikan Anda mendapat jaminan surga”.
____________________

Twitter: @azharulfuad

Mengukur Kadar Syukur Kita

Standard

ALKISAH…. ada seseorang bermimpi bertemu dgn malaikat. Dalam mimpinya tersebut, orang tadi diajak oleh malaikat untuk melakukan Mi’raj (perjalanan ke atas langit).

Singkat cerita, sampailah keduanya di tempat pertama. Tempat tersebut begitu besaaarr… di dalamnya terdapat ribuan malaikat yang sedang sibuk bekerja. Terlihat, ribuan malaikat itu sedang memilah2 / memisah2 jutaan berkas seperti layaknya kantor pos.

Karena bingung, orang tsb bertanya kepada malaikat yg membawanya: “Wahai malaikat… tempat apa sebesar ini? Dan apa yg sdg dilakukan oleh para malaikat di dalamnya?”

Malaikat tsb menjawab: “Wahai manusia, tempat ini kami namakan dgn ‘DEPARTEMEN PENERIMAAN PERMOHON’…”

“Maksudnya apa ya malaikat?”, tanya orang tadi.

Malaikatpun menjelaskan: “Wahai manusia, semua permohonan / doa yg dipanjatkan dan diminta oleh manusia yg hidup di dunia, untuk pertama kali akan sampai ke tempat ini. Tugas malaikat yg bekerja di dalamnya adalah memilah2 dan memisah2 permohonan tsb berdasarkan kategorinya. Ada manusia di dunia yg minta agar rezekinya dilancarkan, maka permohonan itu dikumpulkan berdasarkan kategori REZEKI. Ada manusia yg minta agar sakitnya disembuhkan, jodohnya dipercepat, agar cepat dapat keturunan, lulus ujian, dan lain-lain. Di tempat inilah semua permohonan tsb dipisah2 dan dikumpulkan berdasarkan kategorinya masing-masing…”

Begitu ta’ajjub orang tsb, dan tercengang, krn begitu byk permohonan yg diminta oleh manusia yg hidup di dunia setiap harinya…

Kemudian, malaikat mengajak orang tsb untuk melanjutkan perjalanan…

Sampailah keduanya di tempat yg kedua. Tempat tsb begitu besar, tidak kalah besar dgn tempat pertama, dan di dalamnya terdapat ribuan malaikat yg jg sdg sibuk bekerja. Namun, jenis pekerjaan mrk berbeda dgn tempat pertama, yaitu para malaikat  sedang mengepak2 dan memaket2 berkas2 yg jumlahnya jutaan, dan siap untuk dikirimkan…

Karena bingung, orang tsb bertanya kepada malaikat yg membanya tadi: “Wahai malaikat… tempat apa ini? Dan apa yg sdg dilakukan oleh para malaikat di dalamnya?”

Malaikat tsb menjawab: “Wahai manusia, tempat ini kami namakan dgn ‘DEPARTEMEN PENGEPAKAN DAN PENGIRIMAN…”

“Maksudnya apa ya malaikat?”, tanya orang tadi.

Malaikatpun menjelaskan: “Wahai manusia, setelah semua permohonan / doa manusia diterima di tempat pertama, dan setelah permohonan itu dikabulkan oleh Allah, maka permohonan tersebut dikirim ke tempat ini, dan tugas malaikat di dalamnya adalah memaketkan permohanan itu dan mengirimkannya kepada manusia yg memintanya di dunia”

Begitu ta’ajjub orang tsb, dan tercengang, krn begitu byk permohonan yg telah dikabulkan oleh Allah, dan siap utk dikirimkan kepada manusia yg memintanya di dunia…

Kemudian, malaikat mengajak orang tsb untuk melanjutkan perjalanan…

Singkat cerita, sampailah keduanya di tempat yg ketiga…
Tempat ketiga ini sangat berbeda dgn tempat pertama dan kedua. Tempat ketiga ini begitu kecil, sangat kecil, hanya seukuran 3x4 meter !! dan anehnya, hanya ada satu malaikat yg bekerja di dalamnya…

Karena bingung, orang tsb bertanya kepada malaikat yg membanya tadi: “wahai malaikat… tempat apa ini? Mengapa bangunannya begitu kecil? Dan mengapa hanya satu malaikat yg bekerja di dalamnya?”

Malaikat tsb menjawab: “Wahai manusia… tempat ini kami namakan dgn ‘DEPARTEMEN PENERIMAAN UCAPAN TERIMA KASIH’…”

“Maksudnya apa wahai malaikat?”, tanya orang tsb kebingungan.

Malaikat pun menjelaskan: “Wahai manusia… setelah manusia bermohon kepada Allah, berdoa kepada Allah, mengadu kepada Allah ttg kesulitan hidupnya, dan Allah telah mengabulkan permohonannya itu, maka, ucapan TERIMA KASIH yg disampaikan manusia kepada Allah akan sampai ke tempat ini….”

“Tapi… mengapa tempat ini begitu kecil? Dan mengapa yg bekerja di dalamnya hanya satu malaikat? Bahkan skrg kita lihat malaikat tsb sedang NGANGGUR??!”, tanya orang tsb dgn rasa heran.

Sambil menghela nafas, malaikat tsb menjelaskan: “Yaaah… begitulah wahai manusia… begitu banyak manusia bermohon kepada Allah, meminta kepada Allah agar doanya cepat dikabulkan, memohon agar permasalahan hidupnya diberikan jalan keluar… tapi setelah permohonannya itu dikabulkan, JARANG sekali dari mereka yg mengucapkan SYUKUR, mengucapkan TERIMA KASIH kepada Allah…”

Saudara-saudara sekalian…

Sadarkan kita bahwa kita sangat2 jarang mengucapkan syukur dan berterima kasih atas curahan nikmat yg Allah berikan kepada kita?? Begitu banyak nikmat yg Allah berikan kepada kita, bahkan untuk hal-hal yg tidak pernah kita minta, tapi dgn sifat Rahman dan Rahimnya, Allah senantiasa memberikan nikmat tsb kepada kita.

Saya sangat yakin, sangat jarang -mgkn tidak pernah- diantara kita yg bermohon kepada Allah agar diberikan Oksigen yg cukup sehingga kita dapat bernafas dgn bebas. Atau… banyak diantara kita ketika kita berjalan dgn kaki kita, mengambil sesuatu dgn tangan kita, berbicara dgn lisan kita, melihat dgn kedua mata kita, mendengar dgn telinga kita, yg menyadari bhw itu semua merupakan nikmat Allah yg diberikan kepada kita tanpa kita minta. Seakan2 nikmat tsb kita anggap nikmat yg biasa…

Tanyakan kepada tuna netra, bagaimana nikmat bisa melihat!
Tanyakan kepada tuna rungu, bagaimana nikmat bisa mendengar!
Tanyakan kepada penderita asma, bagaimana nikmat bisa bernafas dengan lega!
Tanyakan kepada orang yg kehilangan kaki / tangannya, bagaimana nikmat mempunyai keduanya!
Tanyakan…. Tanyakan…!

Maka wajarlah jika Allah swt berfirman:
“…Wa qoliilan maa tasykuruun”, sungguh sedikit kalian bersyukur…

Pada akhir kisah, malaikat tsb menjelaskan kepada orang tadi :

“Jika engkau masih bisa bangun pagi, dan masih dapat melihat matahari bersinar, masih bisa melihat hidangan di meja makanmu,  maka sungguh… engkau lebih beruntung dari 700 jt orang yg ada di dunia ini…”

“Jika engkau masih menyaksikan kedua orang tuamu masih hidup, masih bisa bercengkrama dgn istri dan anak2mu, maka sungguh… engkau lebih beruntung dari 1 milyar orang yg ada di dunia ini…”

“Jika engkau masih bisa menghadiri sebuah masjid tanpa ada rasa takut… takut akan penindasan, pengusiran dan penyiksaan, maka sungguh… engkau lebih beruntung dari 300  jt orang yg ada di dunia ini…”

BAGAIMANA CARA BERSYUKUR KEPADA ALLAH?

Cara yg paling mudah adalah senantiasa mengucapkan “ALHAMDULILLAH…” Terima Kasih ya Allah…
Jika kedua orang tuamu masih hidup, cara mensyukurinya adalah dgn berbakti kepada keduanya.
Jika istri dan anak2mu masih hidup, cara mensyukurinya adalah dgn mendidik mrk menjadi istri dan anak2 yg sholeh/sholehah..
Jika engkau masih bisa menghadiri masjid tanpa ada rasa takut, cara mensyukurinya adalah dgn senantiasa sholat fardlu di masjid…

Imam Nawawi menjelaskan ttg hakikat syukur : “Mensyukuri nikmat Allah adalah bagaimana dgn nikmat tsb, seorang hamba menggunakannya dalam rangka meningkatkan ibadah kepada Allah, dan bkn untuk maksiat kepada Allah…”

Kaki kita, tangan kita, panca indera yg kita miliki, semua adalah nikmat dari Allah… sudah seberapa besar kita gunakan untuk mensyukuri nikmat Allah tsb ???

Subhanallah… sungguh benar firman Allah : “…. Wa qoliilan maa tasykuruun”, sungguh sedikit kalian bersyukur…

Panjang usia, sehingga kita dapat bertemu lagi dengan Ramadhan tahun ini, merupakan nikmat yang sangat luar bisa… mari kita syukuri dgn cara mengisinya dgn byk amal ibadah semaksimal mungkin.

“Jika engkau bersyukur, maka pasti akan Aku tambah nikmatKu untukmu. Tapi jika engkau kufur (tidak bersyukur), maka sungguh siksaKu amat pedih”

**************

Oleh: H. Azharul Fuad S.Ag

Kamis, 12 Februari 2015

Wasiat Orang China Sebelum Wafat

Standard

Ada seorang pria mengunjungi temannya yang sedang dirawat di rumah sakit. Setelah menghibur, mendoakan dan membawakan bingkisan, ia bertanya: "Itu siapa orang yang sekamar denganmu?"

Temannya yang sakit menjawab: "Dia orang China,, sakitnya cukup parah".

Pria itu berkata: "Oohh.. Sebentar ya, aku mau menengok dan menghiburnya".

Baru saja pria itu berada di samping orang China yang sakit itu, tiba-tiba orang China itu berteriak: "Hei, ni cai dao wi dey yangqi guan. Likai wo hou chen shen chung!!".

Temannya yang terbaring sakit berkata: "Tampaknya ia akan meninggal, ia sedang berwasiat. Cepat tulis apa yang dikatakannya. Kau bisa dapat upah jika menyampaikan wasiatnya kepada keluarganya!".

Tapi yang menjadi persoalan adalah tidak ada yang paham bahasanya.

Maka mulainya pria itu menulis kata-kata yang diucapkan orang China yang sedang sekarat itu. Namun, tidak lama kemudian ia wafat dengan sangat mengenaskan!

Datanglah orang tua dan keluarganya untuk mengurus jenazahnya. Lalu, pria itu menghampiri mereka, turut berduka cita, kemudian berkata:

"Semoga kalian bisa bersabar. Oh iya, aku ingin menyampaikan sesuatu kepada kalian. Sesaat sebelum anak kalian wafat, aku sedang berada di sampingnya. Aku mendengar ia berkata beberapa kalimat, dan aku menulisnya di kertas ini. Mungkin saja ini adalah wasiatnya, sebelum ia wafat".

Pria itu pun segera memberikan kertas tersebut kepada orang tuanya.

Ketika pria itu bertanya apa arti kalimat yang diucapkan oleh anak China itu, orang tuanya menjelaskan:

"Anakku berkata: Hei, jangan dekat-dekat, menjauhlah, jangan berdiri disitu. Kau menginjak selang tabung oksigenku... Aku bisa mati....!!" ×____o
____________

Twitter: @azharulfuad

وصية الصيني قبل يموت

رجال راح لزيارة زميله في المستشفى. و بعدما اطمئن عليه, دعا له وقدم له الهدية, سأله من هذا اللي معاك في الغرفة؟

فقال له: هذا واحد صيني مريض
فقال: طيب خليني أزوره وأكسب أجره

وأوّل ما وصل جنبه صار الصيني يصرخ: "شون ني شي دو وو دي ينج عنقي غون لكي وو"

صاحبنا قال: هذا شكله بيموت وهذي وصيته. خليني أكتب الكلام اللي يقوله آخذ فيه أجر بتوصيل وصيته

والمشكلة انو مايعرف اللغة

فقام وكتب الكلمات اللي قالها الصيني. وبالفعل بعدها بلحظات مات الصيني المسكين!

وجاء أهله لاستلام الجثة فراح صاحبنا لمواساتهم وقال لهم: اصبروا اصبروا.. أريد أن أعطيكم شيء. ولدكم قبل أن يموت أنا كنت جنبه وسمعته يقول هالكلمات يمكن تكون وصيته وحس أنه ريح ضميره. المهم قام وعطاهم الكلام اللي كتبه بسرعة.

بعدين سألهم عن اللي قاله الصيني وعن معناه.

فقالوا له: إن الصيني كان يقول: إبعد تراك واقف على إنبوبة الأوكسجين !!  يا ابن الحلال ابعد راح تموتني يخرب بيتك

Kota Bodoh

Standard
Alkisah, ada sebuah kota yang bernama "Kota Bodoh", karena seluruh penduduknya terkenal sangat-sangat bodoh. Di kota tersebut ada lubang besar yang sudah memakan korban. Banyak orang jatuh ke dalam lubang tersebut. Penduduk merasa gelisah, mereka berfikir bagaimana cara mengatasi hal ini. Maka, dipilihlah tiga orang yang dianggap paling pintar di kota mereka.

Maka, berdiskusilah ketiga orang itu di lokasi lubang, berfikir dan bermusyawarah mencari solusinya.

Orang pertama berkata: "Solusinya adalah kita menyuruh beberapa orang berjaga di lubang ini. Jadi, kalau ada yang terjatuh, mereka dapat dengan cepat membawanya ke rumah sakit".

Orang kedua berkata: "Oh tidak! Lebih baik kita menempatkan mobil ambulans dekat lubang ini. Jadi, kalau ada yang terjatuh, kita dapat dengan cepat membawanya ke rumah sakit".

Sedangkan orang ketiga berkata: "Tidak! Aku punya solusi yang lebih baik.. Kita urug lubang ini rapat-rapat, kemudian sebagai gantinya, kita gali lubang lain, DEKAT dengan rumah sakit". x_____+
___________

Twitter: @azharulfuad

يحكـى أنه كان في بلد أهلهـا مشهورين جميعهـم بالغبــاء الشـديـد ، وكـان في هذه المدينـة حفرة كبيـرة تسببـت في سقـوط ناس كثيـرين فيهـا

اشتكى أهل البلـد وأرادوا ان يفكـروا في طريقـة لحـل هذه المشكلـة. فاختاروا ثـلاثة أشخـاص يعتبـرون من اذكياء هـذه المدينـة المشهـورة بالغباء.

وقـف الثلاثة أمام الحفرة يفكـرون ويتشـاورن مع بعضهم البعـض في حـل هذه المشكلـة

قال الأول : الحـل هو أن نوقـف ناس أمام الحفـرة. وكـلما سقط أحد فيهـا يأخذونه بسرعـة إلى المستشفى

وقال الثاني : لا.. الأفضل أن نوقـف سيارة إسعـاف أمـام الحفرة. وكلمـا سقـط أحـد نقلناه بسرعـة إلى المستشفى


أما الثالث فقال : لا أنا عندي حل أفضل.. نردم هـذه الحفرة .. ونحفـر واحـدة بـدلاً منهـا قريبة من المستشفى

Sayang, apa yang kamu siapkan untuk makan malam kita?

Standard

Ada seorang suami yang khawatir karena istrinya tidak bisa mendengar dengan baik, ia takut istrinya akan kehilangan pendengarannya. Maka ia memutuskan untuk membawanya ke dokter spesialis telinga, agar ia dapat berkomunikasi dengan baik bersama istrinya.

Tapi sebelum itu, ia berpikir untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter pribadi sebelum membawanya ke dokter spesialis.

Dokter pribadinya pun menyambutnya, kemudian ia menceritakan keadaan istrinya. Lalu dokter menjelaskan:

"Ada cara tradisional untuk memeriksa tingkat pendengaran istri bapak, yaitu dengan cara: bapak berdiri pada jarak 40 kaki dari istri, lalu bapak bicara dengan volume suara normal. Jika istri bapak tidak mendengar, mendekatlah 30 kaki. Jika masih tidak mendengar, mendekatlah 20 kaki. Jika tidak juga mendengar, mendekatlah 10 meter dan seterusnya sampai ia bisa mendengar suara bapak".

Suatu sore, saat ia pulang ke rumah, ia menemukan istrinya sedang sibuk menyiapkan makan malam di dapur. Ia berkata: "Inilah kesempatan untuk mempraktekkan apa yang disarankan oleh dokter itu".

Pindahlah ia ke ruang makan yang jaraknya sekitar 40 kaki dari dapur. Kemudian dengan volume suara normal, ia bertanya kepada istrinya: "Sayang, apa yang kamu siapkan untuk makan malam kita?". Tapi istrinya tidak menjawab!!

Kemudian, ia mendekat hingga 30 kaki dari dapur, dan mengulangi pertanyaan yang sama: "Sayang, apa yang kamu siapkan untuk makan malam kita?". Tapi istrinya tidak menjawab juga!!

Ia kembali mendekat hingga 20 kaki dari dapur, dan mengulangi pertanyaan yang sama: "Sayang, apa yang kamu siapkan untuk makan malam kita?". Tapi istrinya tidak juga menjawab!!

Lebih dekat lagi hingga 10 kaki dari dapur, dan mengulangi pertanyaan yang sama: "Sayang, apa yang kamu siapkan untuk makan makan kita?". Tapi istrinya pun tidak juga menjawab!!

Akhirnya ia masuk ke dapur menghampiri istrinya dan berdiri tepat di belakangnya. Kemudian ia mengulangi pertanyaan yang sama: "Sayang, apa yang kamu siapkan untuk makan makan kita?".

Istrinya berkata: "Untuk yang ke-5 kalinya aku menjawab... AYAM GORENG!"
____________

Twitter: @azharulfuad

يقال أن رجلاً كان خائفاً على زوجته بأنها لا تسمع جيداً وقد تفقد سمعها يوماًما. فقرر بأن يعرضها على طبيب أخصائي للأذن, لما يعانيه من صعوبة القدرة على الاتصال معها. وقبل ذلك فكر بأن يستشير ويأخذ رأي طبيب الأسرة قبل عرضها على أخصائي.

قابل طبيب الأسرة وشرح له المشكلة. فأخبره الطبيب بأن هناك طريقة تقليدية لفحص درجة السمع عند الزوجة, وهي بأن يقف الزوج على بعد 40 قدماً من الزوجة ويتحدث معها بنبرة صوت طبيعية. إذا لم تستجب لك اقترب 30 قدماً. فإن لم تستجب لك فاقترب 20 قدماً. وإن لم تستجب لك فاقترب 10 أقدام وهكذا حتى تسمعك.

وفي المساء دخل البيت ووجد الزوجة منهمكة في إعداد طعام العشاء في المطبخ. فقال: الآن فرصة سأعمل على تطبيق وصية الطبيب.

فذهب إلى صالة الطعام وهي تبتعد تقريباً 40 قدماً، ثم أخذ يتحدث بنبرة عادية وسألها : ماذا أعددت لنا من الطعام؟ فلم تجبه..!!

ثم اقترب 30 قدماً من المطبخ وكرر نفس السؤال: ماذا أعددت لنا من الطعام؟ ولم تجبه..!!

فاقترب 20 قدماً من المطبخ وكرر نفس السؤال: ماذا أعددت لنا من الطعام؟ ولم تجبه..!!

و اقترب 10 أقدام من المطبخ وكرر نفس السؤال: ماذا أعددت لنا من الطعام؟ ولم تجبه..!!

ثم دخل المطبخ ووقف خلفها وكرر نفس السؤال: ماذا أعددت لنا من الطعام؟

قالت له : للمرة الخامسة أُجيبك... الدجاج المقلي