Jumat, 14 Mei 2021

Silaturahmi Manual

Standard


Lebaran ini tak satu pun kartu lebaran saya terima. Bisnis kartu ucapan benar-benar habis ketika era SMS datang. Lalu era SMS kalah oleh Facebook, Instagram, dan Twitter.

Kemenangan jejaring sosial ini pun akhirnya sudah mulai sirna, karena kalah oleh aneka broadcast via WhatsApp dengan segala bentuknya mulai teks, twibbon, banner, video, juga stickers. Dan kemenangan ini pun agaknya juga tak akan lama.

Ucapan Idul Fitri yang dikirim sahabat saya via WA ini adalah indikatornya. Ia sengaja mengirim agak terlambat.

"Ane menunggu agar sampah broadcast mereda," katanya.

Sebutan sampah ini mengejutkan saya. Walaupun sampah, sebetulnya itu ucapan selamat. Tapi, betapapun ucapan selamat, ia mulai dianggap sampah karena tradisi copy paste yang terkenal itu.

Memang benar, karena ucapan yang saya buat dan saya kirim, ternyata terkirim kembali lagi ke saya dngan nama pengirim yang berbeda.

Artinya adalah: ragam silaturahmi akan terus berganti dan berganti. Tetapi, silaturahmi induk akan menetap. Ia akan penuh ujian, tapi tak tergantikan.

Silaturahmi induk itulah yang saya sebut sebagai "silaturahmi manual", bahwa walaupun bentuk pertemuan manusia bisa dibantu peralatan, tapi alat terbaik tetaplah manusia itu sendiri.

Alhamdulillah, silaturrahmi manual ini terus berjalan di keluarga besar saya, baik dari pihak Ibu maupun Ayah. 

Bahkan, meskipun masing-masing kami tidak terlalu mengenal satu persatu, karena saking banyaknya, tapi acara ini selalu diadakan setiap tanggal 2 Syawal sejak lebih dari 35 tahun yang lalu.

Tapi dua tahun belakangan ini silaturahmi manual ini tidak dapat dilaksanakan karena Pandemi Covid 19. Tahun ini silaturahmi manual hanya terbatas orangtua, saya, adik-adik, dan keponakan, tanpa Ayah tercinta. 😥

Sejak kemarin mungkin teman-teman telah menerima banyak ucapan selamat dan permohonan maaf. Semoga masih tersisa untuk saya.

Mohon Maaf Lahir Batin.

-Azharul Fuad Mahfudh-

(#𝓪𝓯_𝓶)

Related Posts:

  • Jadilah Pribadi Yang Tenang, Bijak dan Bersahaja Seseorang tak akan pernah sampai pada hakikat iman sampai dia meninggalkan kebiasaan berdebat meski dia benar. Pada dasarnya, keharusan ki… Read More
  • Memilih Sahabat "Mana yang lebih anda sukai, saudara atau sahabat anda?".‎ Sebagian pasti ada yang menjawab saudaranya lebih disukai. Sebagian lagi menjawab, "K… Read More
  • Selamat Tinggal KelaparanSemenjak kecil hingga sekarang kita dijejali pemahaman bahwa puasa itu sebentuk _"empati berjama"ah"_ kepada kaum kekurangan. Kita belajar menghayati… Read More
  • Tukang Bangunan Ada seorang tukang bangunan..Karena merasa umurnya sudah cukup tua, akhirnya ia mengajukan diri untuk pensiun. Sang bos sebenarnya keberatan ia pens… Read More
  • TUKANG ES KELAPA MUDASuatu sore sekitar 10 tahun lalu, saya dan seorang teman mampir di sebuah masjid untuk sholat Ashar. Usai sholat mata kami tertuju ke sebuah warung es… Read More

4 komentar:

  1. Keren banget tulisan ini pak ...

    BalasHapus
  2. Masya Allah Tabarakallah ,, mantap ustadz Taqobalallahu minna waminkum mhn maaf lhr batin

    BalasHapus
  3. Silaturahmi manual lebih terasa kedekatan dan kekeluargaannya

    BalasHapus

Posting Komentar

Thanks for your comment ^_^