Selasa, 27 April 2021

Selamat Tinggal Kelaparan

Standard


Semenjak kecil hingga sekarang kita dijejali pemahaman bahwa puasa itu sebentuk _"empati berjama"ah"_ kepada kaum kekurangan. Kita belajar menghayati kelaparan seperti laparnya orang yang tidak punya makanan.

Kita paksa diri kita untuk secara sadar menahan diri dan menjauh dari pengalaman lahiriah dan batiniah kelaparan lebih dari 13 jam.

Pada saat-saat menjelang berbuka, atau bahkan semenjak sore tiba, entah berapa di antara kita yang sibuk menyiapkan segala sesuatu dengan menu yang tidak bisa dibilang sederhana. Semua televisi dan radio, mewartakannya. Tak ketinggalan di dunia maya semisal Facebook.

Kita berbuka dan segera tenggelam dalam perayaan sebuah pesta, hidangan memenuhi meja, bila perlu pinjam meja tetangga untuk menampungnya. Kita seperti memekikkan penegasan: "Selamat Tinggal Kelaparan!!"

Tentu banyak pula yang terus berfikir dan melakukan ibadah dan keshalehan sosial tanpa terjerembab dalam glamour pesta. Terus mengingatkan diri, bahwa di luar sana banyak anak manusia yang berpuasa tanpa diniatkan, tetapi terkondisikan, tanpa diniatkan, tetapi tiada pilihan, tanpa kesadaran, tetapi keharusan.

Mereka berbuka kapan saja, dan seketika, saat menemukan segala apa yang dapat mengganjal perut mereka untuk kemudian segera melanjutkan "puasa" tanpa tahu kapan sahur, kapan imsak, dan entah kapan dapat berbuka.

Lalu dimanakah puasa kita?

Apakah rasa lapar yang sedang kita transmisikan? Ataukah sebentuk keberpihakan yang tidak boleh berkesudahan kepada sebagian di antara kita yang tiada berkesempatan mereguk rizki seperti yang kita nikmati?

Dan empati tadi mungkin sedang tergugu sendiri di pojok sejarah. Ia menangis tanpa airmata. (#𝓪𝓯_𝓶)

Related Posts:

  • TUKANG ES KELAPA MUDASuatu sore sekitar 10 tahun lalu, saya dan seorang teman mampir di sebuah masjid untuk sholat Ashar. Usai sholat mata kami tertuju ke sebuah warung es… Read More
  • Beda ZamanOrang sepertiku seukuran dengan zamanku. Jika ditukar ke zaman lalu, tak kuatlah aku. ✅ Zaman ketika seseorang menulis buku bukan demi seminar, t… Read More
  • Tukang Bangunan Ada seorang tukang bangunan..Karena merasa umurnya sudah cukup tua, akhirnya ia mengajukan diri untuk pensiun. Sang bos sebenarnya keberatan ia pens… Read More
  • Selamat HardiknasPintu surga pertama dan terakhir adalah syahadat. Dalam banyak hadits disebutkan:"Barang siapa yang bersaksi tidak ada tuhan selain Allah, akan masuk … Read More
  • Selamat Tinggal KelaparanSemenjak kecil hingga sekarang kita dijejali pemahaman bahwa puasa itu sebentuk _"empati berjama"ah"_ kepada kaum kekurangan. Kita belajar menghayati… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Thanks for your comment ^_^