Sabtu, 01 Mei 2021

Ta'jil

Standard


Teh manis panas dan kurma adalah tradisi buka puasaku. Kadang diselingi lontong dan bakwan, kadang pisang goreng, dan kadang kolak.

Teh serbuk itu sepet-nya pas. Dulu tetanggaku sering mengirimi teh ramuannya sendiri. Tehnya bikin rambut berdiri. Tapi kini tidak lagi. Ia sudah pindah rumah, pergi meninggalkan kami.

Seusai shalat tarawih, baru makan malam. Pepes ikan mas, kerupuk tenggiri, dan minumnya tetap teh manis panas. Ada juga tempe tahu dan sambal goreng. Di Eropa tidak ada. Hanya kita yang punya. Lidah Nusantara. 

Kalau opor ayam tak perlu bikin sendiri. Cukup menunggu kiriman tetangga baik hati. Saatnya akan tiba. Optimis!

Wis.. Gitu aja.. #glek

Related Posts:

  • Memilih Sahabat "Mana yang lebih anda sukai, saudara atau sahabat anda?".‎ Sebagian pasti ada yang menjawab saudaranya lebih disukai. Sebagian lagi menjawab, "K… Read More
  • Riya` Setan tidak henti-hentinya memalingkan dan menjauhkan manusia dari keikhlasan. Salah satunya adalah melalui pintu Riya` yang banyak tidak disada… Read More
  • Jadilah Pribadi Yang Tenang, Bijak dan Bersahaja Seseorang tak akan pernah sampai pada hakikat iman sampai dia meninggalkan kebiasaan berdebat meski dia benar. Pada dasarnya, keharusan ki… Read More
  • Hiduplah Seperti Seorang Musafir Pernah menjadi seorang musafir? Kemungkinan besar kita semua pernah menjadi musafir. Singkatnya, musafir itu orang yang menempuh suatu perjal… Read More
  • Tukang Bangunan Ada seorang tukang bangunan..Karena merasa umurnya sudah cukup tua, akhirnya ia mengajukan diri untuk pensiun. Sang bos sebenarnya keberatan ia pens… Read More

1 komentar:

Posting Komentar

Thanks for your comment ^_^