Senin, 20 Juni 2016

KULTUM Hari-4 ::MENGUKUR KADAR SYUKUR KITA::

Standard


KULTUM Hari-4


::MENGUKUR KADAR SYUKUR KITA::


ALKISAH.. ada seseorang bermimpi bertemu dengan malaikat. Dalam mimpinya tersebut, orang tadi diajak oleh malaikat untuk melakukan perjalanan ke atas langit.

Singkat cerita, sampailah keduanya di tempat pertama. Tempat tersebut begitu besaaarr. Di dalamnya terdapat ribuan malaikat yang sedang sibuk bekerja. Terlihat, ribuan malaikat itu sedang memilah-milah / memisah-misah jutaan berkas seperti layaknya kantor pos.

Karena bingung, orang tersebut bertanya kepada malaikat yang membawanya: “Wahai malaikat… tempat apa ini? Dan apa yang sedang dilakukan oleh para malaikat di dalamnya?”

Malaikat menjawab: “Wahai manusia, tempat ini kami namakan dengan DEPARTEMEN PENERIMAAN PERMOHONAN".

“Maksudnya apa ya malaikat?”, tanya orang tadi.

Malaikatpun menjelaskan: 

“Wahai manusia, semua permohonan / doa yang dipanjatkan dan diminta oleh manusia yang hidup di dunia, untuk pertama kali akan sampai ke tempat ini. Tugas malaikat yang bekerja di dalamnya adalah memilah-milah dan memisah-misah permohonan tersebut berdasarkan kategorinya.

Ada manusia di dunia yang minta agar rezekinya dilancarkan, maka permohonan itu dikumpulkan berdasarkan kategori REZEKI. Ada manusia yang minta agar sakitnya disembuhkan, jodohnya dipercepat, agar cepat dapat keturunan, lulus ujian, dan lain-lain. Di tempat inilah semua permohonan itu dipisah-pisah dan dikumpulkan berdasarkan kategorinya masing-masing", malaikat menjelaskan.

Begitu ta’ajjub orang tersebut, dan tercengang, karena begitu banyak permohonan yang diminta oleh manusia yang hidup di dunia setiap harinya.

Kemudian, malaikat mengajak orang itu untuk melanjutkan perjalanan. Sampailah keduanya di tempat yang kedua. Tempat kedua ini pun begitu besar, tidak kalah besar dengan tempat pertama, dan di dalamnya terdapat ribuan malaikat yang juga sedang sibuk bekerja. Namun, jenis pekerjaan mereka berbeda dengan tempat pertama, yaitu para malaikat sedang mengepak-ngepak dan memaket-maket berkas-berkas yang jumlahnya jutaan, dan siap untuk dikirimkan.

Karena bingung, orang tersebut bertanya kepada malaikat yang membanya tadi: “Wahai malaikat… tempat apa ini? Dan apa yg sdg dilakukan oleh para malaikat di dalamnya?”.

Malaikat menjawab: “Wahai manusia, tempat ini kami namakan dengan DEPARTEMEN PENGEPAKAN DAN PENGIRIMAN".

“Maksudnya apa ya malaikat?”, tanya orang tadi.

Malaikatpun menjelaskan: “Wahai manusia, setelah semua permohonan / doa manusia diterima di tempat pertama, dan setelah permohonan itu dikabulkan oleh Allah, maka permohonan tersebut dikirim ke tempat ini, dan tugas malaikat di dalamnya adalah memaketkan permohanan itu dan mengirimkannya kepada manusia yang memintanya di dunia”.

Untuk kedua kalinya, orang tadi begitu ta’ajjub, tercengang, karena begitu banyak permohonan yang telah dikabulkan oleh Allah, dan siap untuk dikirimkan kepada manusia yang memintanya di dunia.

Kemudian, malaikat mengajak orang tersebut untuk melanjutkan perjalanan. Singkat cerita, sampailah keduanya di tempat yang ketiga. Tempat ketiga ini sangat berbeda dengan tempat pertama dan kedua. Tempat ketiga ini begitu kecil, sangat kecil, hanya seukuran 3x4 meter!! Dan anehnya, hanya ada satu malaikat yang bekerja di dalamnya.

Karena bingung, orang tadi bertanya: “Wahai malaikat… tempat apa ini? Mengapa bangunannya begitu kecil? Dan mengapa hanya satu malaikat yang bekerja di dalamnya?”

Malaikat menjawab: “Wahai manusia… tempat ini kami namakan dengan DEPARTEMEN PENERIMAAN UCAPAN TERIMA KASIH".

“Maksudnya apa wahai malaikat?”, tanya orang tersebut kebingungan.

Malaikat menjelaskan: “Wahai manusia… setelah manusia bermohon kepada Allah, berdoa kepada Allah, mengadu kepada Allah tentang kesulitan hidupnya, dan Allah telah mengabulkan permohonannya itu, maka, ucapan TERIMA KASIH yang disampaikan manusia kepada Allah akan sampai ke tempat ini!".

“Tapi… mengapa tempat ini begitu kecil? Dan mengapa yg bekerja di dalamnya hanya satu malaikat? Bahkan sekarang kita lihat malaikat itu sedang NGANGGUR??!”, tanya orang tesebut dengan rasa heran.

Sambil menghela nafas, malaikat menjelaskan: “Yaaah… begitulah wahai manusia… begitu banyak manusia bermohon kepada Allah, meminta kepada Allah agar doanya cepat dikabulkan, memohon agar permasalahan hidupnya diberikan jalan keluar, tapi setelah permohonannya itu dikabulkan, JARANG sekali dari mereka yg mengucapkan SYUKUR, mengucapkan TERIMA KASIH kepada Allah”.

Saudara-saudaraku sekalian…

Sadarkah kita bahwa kita sangat-sangat jarang mengucapkan syukur dan berterima kasih atas curahan nikmat yang Allah berikan kepada kita. Begitu banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita, bahkan untuk hal-hal yang tidak pernah kita minta, tapi dengan sifat Rahman dan Rahim-Nya, Allah senantiasa memberikan nikmat tersebut kepada kita. 

Saya sangat yakin, sangat jarang (mungkin tidak pernah) diantara kita yang bermohon kepada Allah agar diberikan oksigen yang cukup sehingga kita dapat bernafas dengan bebas.

Atau… banyak diantara kita ketika berjalan dengan kaki kita, mengambil sesuatu dengan tangan kita, berbicara dengan lisan kita, melihat dengan kedua mata kita, mendengar dengan telinga kita, yang menyadari bahwa itu semua merupakan nikmat Allah yang diberikan kepada kita tanpa kita minta. Seakan-akan nikmat-nikmat itu kita anggap nikmat yang biasa.

 Tanyakan kepada tuna netra, bagaimana nikmat bisa melihat?!
 Tanyakan kepada tuna rungu, bagaimana nikmat bisa mendengar?!
 Tanyakan kepada penderita asma, bagaimana nikmat bisa bernafas dengan lega?!
 Tanyakan kepada orang yang kehilangan kaki / tangannya, bagaimana nikmat mempunyai keduanya?!

Tanyakan…. Tanyakan…!!

Maka wajarlah jika Allah SWT berfirman: "Wa qoliilan maa tasykuruun”, sungguh sedikit kalian bersyukur.

Pada akhir kisah, malaikat tersebut menjelaskan kepada orang tadi:

 “Jika engkau masih bisa bangun pagi, dan masih dapat melihat matahari bersinar, masih bisa melihat hidangan di meja makanmu, maka sungguh… engkau lebih beruntung dari 700 juta orang yang ada di dunia ini".
 “Jika engkau masih menyaksikan kedua orang tuamu masih hidup, masih bisa bercengkrama dengan suami/istri dan anak-anakmu, maka sungguh… engkau lebih beruntung dari 1 milyar orang yang ada di dunia ini".
 “Jika engkau masih bisa menghadiri sebuah masjid tanpa ada rasa takut: takut akan penindasan, pengusiran dan penyiksaan, maka sungguh… engkau lebih beruntung dari 300 juta orang yang ada di dunia ini”.

BAGAIMANA CARA BERSYUKUR KEPADA ALLAH?

Cara yang paling mudah adalah senantiasa mengucapkan “ALHAMDULILLAH”, Terima Kasih ya Allah.

● Jika kedua orang tuamu masih hidup, cara mensyukurinya adalah dengan berbakti kepada keduanya.
● Jika anak-anakmu masih hidup, cara mensyukurinya adalah dengan mendidik mereka menjadi anak-anak yang sholeh/sholehah.
● Jika engkau masih bisa menghadiri masjid tanpa ada rasa takut, cara mensyukurinya adalah dengan senantiasa sholat fardhu di masjid.

Imam Nawawi menjelaskan tentang hakikat syukur: 

“Mensyukuri nikmat Allah adalah bagaimana dengan nikmat tersebut, seorang hamba menggunakannya dalam rangka meningkatkan ibadah kepada Allah, dan bukan untuk maksiat kepada Allah".

Kaki kita, tangan kita, panca indera yang kita miliki, semua adalah nikmat dari Allah, sudah seberapa besar kita gunakan untuk mensyukuri nikmat Allah tersebut?

Subhanallah… sungguh benar firman Allah: “…. Wa qoliilan maa tasykuruun”, sungguh sedikit kalian bersyukur.

Panjang usia, sehingga kita dapat bertemu lagi dengan Ramadhan tahun ini, merupakan nikmat yang sangat luar biasa. Mari kita syukuri dengan cara mengisinya dengan banyak amal ibadah semaksimal mungkin.

“Jika engkau bersyukur, maka pasti akan Aku tambah nikmat itu untukmu. Tapi jika engkau kufur (tidak bersyukur), sungguh siksaKu amat pedih”.

Wallaahu a’lam…
____________
::
‪#‎af_m‬
Like ♡ Share
Twitter: @azharulfuad

0 komentar:

Posting Komentar

Thanks for your comment ^_^