KULTUM Hari-2
:: RIYA’ TERMASUK PENDUSTA AGAMA ::
1. Takukan kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin,
4. Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. Orang-orang yang berbuat riya’,
7. Dan enggan (menolong dengan) barang berguna.
(QS. Al-Maa’uun/107)
Setidaknya ada 5 golongan orang yang dicap oleh Allah SWT sebagai pendusta agama dalam surat al-Maa’uun ini:
1. ORANG YANG MENGHARDIK ANAK YATIM
2. ORANG YANG TIDAK MENGANJURKAN MEMBERI MAKAN ORANG MISKIN
3. ORANG YANG LALAI DALAM SHALATNYA
4. ORANG YANG BERBUAT RIYA’
5. ORANG YANG ENGGAN MENOLONG ORANG LAIN DENGAN BARANG BERGUNA
Pada kesempatan kali ini, saya ingin sedikit membahas golongan yang ke-4, yaitu orang-orang yang berbuat RIYA’.
Riya adalah suatu sikap seseorang yang berusaha mengekspos dirinya (bangga diri) karena merasa telah melakukan perbuatan baik, atau berbuat baik hanya untuk cari nama di muka orang banyak.
Sikap ini sangatlah tidak terpuji. Di dalam al-Qur`an surat Al-Maa’uun dinyatakan sebagai salah satu tanda orang yang mendustakan agama. Bahkan Rasulullah SAW pun mengutuk sikap ini sebagai syirik kecil.
Sebagai contoh, ketika bersedekah, kita berusaha untuk dilihat orang bahwa kita telah menyumbang. Bahkan marah jika nama kita dan jumlah yang kita dermakan itu tidak disebutkan.
Di dalam al-Qur`an, Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan…” (QS. al-Baqarah/2: 264)
Di dalam salah satu hadits, Rasulullah SAW pernah menceritakan tentang penghisaban manusia di hari akhir kelak. Diceritakan ada tiga orang yang di dunia terkenal beramal baik.
✔ Pertama adalah dia yang di dunia disebut sebagai syuhada yang berjihad / berperang di jalan Allah.
✔ Kedua adalah seorang dermawan
✔ Ketiga adalah seorang ilmuwan yang pintar dan juga pengajar.
Setelah mereka ditanya tentang perbuatan-perbuatan baik di dunia, akhirnya Allah SWT menyuruh malaikat Malik untuk melemparkan ketiga orang tersebut ke dalam neraka. Hal ini disebabkan karena ketiga orang itu melakukan perbuatan-perbuatan tersebut hanya untuk mencari nama.
Sang Syuhada melakukan jihad hanya karena ingin disebut pahlawan, sang dermawan pun bersedekah hanya mengharapkan nama sebagai orang yang pemurah, sedangkan sang ilmuwan juga memberikan ilmunya juga karena menginginkan namanya terkenal. Ketiganya dilempar ke neraka dikarenakan adanya unsur riya yang bercokol dalam hati mereka.
Riya ada yang terangan-teranagan, ada juga yang tersembunyi, bahkan ada yang lebih halus lagi dari itu. Riya secara terangan-terangan contohnya seperti yang sudah disebutkan di atas. Adapun riya yang tersembunyi seperti seseorang yang biasa sholat malam, namun pada suatu malam dia sholat sedikit lebih khusu’ dan lebih lama, lantaran ada mertua yang menginap di rumahnya.
Riya yang lebih halus lagi adalah ketika seseorang merasa hatinya gundah dan resah (bisa jadi tidak tampak dari raut wajahnya) lantaran namanya tidak disebut sebagai donatur. Atau memperlihatkan wajah yang lusuh dan lemas agar dinilai orang lain puasanya lebih khusu’.
Penyakit riya ini sangat berbahaya! Sebab menyebabkan amal ibadah yang kita lakukan akan sia-sia. Bukankah iman tanpa amal sholeh akan sia-sia? Dan bukankah amal sholeh tanpa keikhlasan juga sia-sia? Riya menggugurkan pahala amal sholeh.
Semoga Allah SWT menjauhkan sifat riya dari diri kita, sehingga segala amal ibadah yang kita lakukan dapat diterima Allah SWT. Aamiin...
Wallaahu a’lam…
____________
::
#af_m
Like ♡ Share
0 komentar:
Posting Komentar
Thanks for your comment ^_^