KULTUM Hari-5
:: SABAR ::
Di dalam Al-Qur’an, banyak sekali ayat-ayat yang memerintahkan kita tentang kesabaran dan juga tentang keutamaan-keutamaan yang didapatkan oleh orang-orang yang sabar, diantaranya Allah menyelaraskan kata “sabar” dan “shalat” secara bergandengan dalam salah satu ayat:
"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar". (QS. al-Baqarah/2: 153).
Bermacam-macam penafsiran para ahli tafsir atas penggandengan dua kata diatas, diantaranya yaitu: kedua hal tersebut adalah wajib dilaksanakan oleh setiap muslim jika dia ingin mendekatkan diri kepada Allah.
Sikap inilah yang ditunjukkan oleh Rasulullah SAW selama beliau menyebarkan ajaran Islam. Bermacam-macam cobaan yang diterimanya, cacian, makian dan bahkan perlakuan yang kasar dalam bentuk fisik dan beberapa kali nyaris membahayakan nyawa beliau, tetapi cobaan tersebut tak pernah menyurutkan perjuangannya dan tentunya berkat kesabaran beliau. Andaisaja beliau tidak sabar, ngambek dan tidak meneruskan ajaran ini, maka kita tidak tahu apa jadinya dengan aqidah kita sekarang.
Memang berlaku sabar itu tidaklah mudah, dan bahkan sebaliknya ketidak-sabaran sangatlah gampang disulut, apalagi dengan adanya propaganda syetan untuk menyulut kemarahan seseorang. Tidak berlebihanlah jika Rasulullah SAW pada suatu ketika menyatakan bahwa jika kita ingin melihat syetan, maka lihatlah ketika seseorang sedang marah.
Ada beberapa kiat-kiat untuk menjaga kesabaran kita, diantaranya membiasakan berdzikir, berusaha untuk selalu dalam keadaan berwudhu, serta bergaullah dengan orang-orang yang alim dan sabar, sehingga terjalin suatu hubungan yang dinyatakan dalam Surat al-‘Ashr yaitu saling menasehati akan kebenaran dan kesabaran.
Pernah suatu ketika, Rasulullah SAW sedang berbincang-bincang dengan Abu Bakar. Tiba-tiba datanglah seorang Arab Badui dan serta merta menghina Abu Bakar. Namun, Abu Bakar dengan sabar tidak melayani hinaan Arab Badui tersebut. Dan Nabi SAW pun tersenyum melihat sikap Abu Bakar.
Merasa tidak dihiraukan, Arab Badui tadi kembali menghina Abu Bakar dengan hinaan yang lebih pedas dari sebelumnya. Namun, sekali lagi, dengan sabar Abu Bakar tidak menghiraukannya. Dan Nabi SAW pun kembali tersenyum melihat sikap Abu Bakar tersebut.
Dengan rasa kesal, si Arab Badui kembali menghina Abu Bakar, kali ini dengan perkataan yang tidak enak didengar, bahkan menyebut-nyebut nama bapak dan keluarga Abu Bakar. Sebagai manusia biasa, akhirnya Abu Bakar tidak tahan mendengar hinaan si Arab Badui. Dan membalas hinaannya itu. Pada saat itu pula Nabi SAW meninggalkan Abu Bakar tanpa pamit dan mengucapkan salam.
Melihat Nabi SAW meninggalkannya, Abu Bakar pun menyusul Nabi dan bertanya, mengapa meninggalkannya. Nabi pun menjawab:
“Pada saat si Arab Badui menghinamu dan engkau tidak menghiraukannya, turunlah para malaikat yang siap melindungimu, maka aku pun tersenyum melihat hal itu.
Pada hinaan kedua dan engkau tidak menghiraukannya, makin banyak malaikat yang turun mengelilingimu dan siap melindungimu. Maka aku pun tersenyum melihat hal itu.
Akan tetapi, ketika engkau melayani dan membalas hinaan si Arab Badui pada kali ketiga, para malaikat pergi meninggalkanmu, dan datanglah iblis dan pasukannya mengelilingimu. Maka aku pun pergi karena tidak mau berdekatan dengannya apalagi mengucapkan salam kepadanya".
Saudara-saudaraku sekalian...
.
Bisa saja kejadian diatas terjadi pada diri kita, terutama pada saat kita berpuasa, dengan kasus yang berbeda. Situasi macet di jalan kota-kota besar seringkali menguji kesabaran kita. Situasi pasar yang penuh sesak oleh orang, mudah sekali memancing amarah kita. Prilaku istri, suami dan anak kadang juga menguji kesabaran kita. Semua membutuhkan kesabaran!
Allah SWT memberikan balasan dan pahala yang besar atas kesabaran, diantaranya:
✔ Mendapatkan pertolongan Allah, sebagaimana firman-Nya: “Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. al-Baqarah/2: 249)
✔ Mendapatkan shalawat, rahmat dan petunjuk Allah, sebagaimana firman-Nya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: ‘Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun’. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. al-Baqarah/2: 155-157)
✔ Sabar adalah kunci kesuksesan seorang hamba, sebagaimana dijelaskan Allah dalam firman-Nya: “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung”. (QS. Ali ‘Imran/3: 200).
Sebagai seorang yang beriman, kita harus yakin dan percaya akan mendapatkan solusi dan kemudahan, sebab Allah SWT telah menjadikan dua kemudahan dalam satu kesulitan sebagai rahmat dari-Nya. Inilah yang difirmankan Allah SWT:
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (QS. al-Insyirah/94: 5-6)
Tafsirannya: "Sesaat setelah datangnya satu kesulitan, akan disusul oleh dua kemudahan".
Al-Qurtubi menafsirkan: "Tidak mungkin satu kesulitan mengalahkan dua kemudahan".
Sabar memang sulit. Ibarat minum jamu yang sangat pahit, rasanya gak karuan, mau muntah rasanya, sudah minum air putih, bahkan air teh tambah gula, tapi masih tetap pahit, lama sekali hilangnya.
Andaisaja bukan karena demi kesehatan (kebaikan) diri saat ini dan yang akan datang, maka pasti seseorang tidak akan mau minum jamu pahit itu.
Semoga Allah SWT senantiasa menjaga keimanan dan kesabaran kita, hingga kita selalu bersama-Nya, dan dengan itu tentunya akan dilimpahkan keberkatan dan lindungan-Nya. Aamiin...
Wallaahu a'lam...
____________
::
#af_m
Like ♡ Share
Admin: Azharul Fuad Mahfudh
Twitter: @azharulfuad