Akhir-akhir ini, sulungku, IFaN,
sibuk latihan nge-band dengan teman-teman sekolahnya untuk sebuah pementasan.
Saat kulihat ia memainkan gitar klasik, jari-jarinya lebih lentur ketimbang
jariku yang sudah kepalang keliru kebiasaan.
Dengan jari yang sudah salah adab,
agak sulit menjangkau kecepatan tertentu yang memang hanya mungkin dicapai
dengan teknik memadai. Generasi baru memang harus merevisi kekurangan
pendahulu.
Tapi, saat gitarnya agak fals, ia
mendatangiku. Tekniknya mungkin membaik dan lebih baik dariku, tapi kupingnya
belum terlatih. Dalam soal ini aku masih ada gunanya. Masih ada sisa manfaat
sebelum kelak, ia, semuanya sudah tak butuh lagi Ayahnya.
Jangan sampai lupa setoran hafalan
al-Qur`annya, nak! ♡
0 komentar:
Posting Komentar
Thanks for your comment ^_^