Selasa, 17 Maret 2015

Jauhi Prasangka!

Standard

Cerita ini diambil dari buku harian Sultan Murad IV (Sultan Turki Utsmani, memerintah September 1923 - Februari 1640).

Di dalam buku hariannya itu diceritakan bahwa suatu malam sang Sultan merasa sangat galau, ia ingin tahu apa penyebabnya. Maka ia memanggil kepala pengawalnya dan mengatakan bahwa ia akan pergi keluar istana dengan menyamar. Sesuatu yang memang biasa beliau lakukan.

Sultan berkata: "Mari kita keluar, kita blusukan melihat wargaku".

Mereka pun pergi, udara saat itu sangat panas. Tiba-tiba, mereka menemukan seorang laki-laki tergeletak di atas tanah. Disentuh dan dibangunkan oleh Sultan, ternyata ia telah wafat. Orang-orang yang lewat di sekitarnya tidak ada yang peduli kepada mayat tersebut.

Maka Sultan memanggil mereka, kemudian mereka bertanya: "Ada apa? Apa yang kau inginkan?".

Sultan berkata: "Mengapa orang ini wafat tapi tidak ada satu pun diantara kalian yang membawanya? Siapa dia? Dimana keluarganya?"

Mereka berkata: "Orang ini Zindiq, pelaku maksiat, dia selalu minum khamar dan selalu berzina dengan pelacur".

Sultan berkata: "Tapi . . bukankah ia juga umat Muhammad SAW? Ayo angkat dia, kita bawa ke rumahnya".

Mereka pun membawa mayat laki-laki itu ke rumahnya.

Ketika sampai di rumahnya, saat istri laki-laki tersebut mengetahui suaminya telah wafat, ia pun menangis. Tapi orang-orang langsung pada pergi, hanya sang Sultan dan kepala pengawalnya yang masih tinggal.

Kemudian Sultan berkata kepada istri laki-laki itu: "Aku mendengar dari orang-orang disini, mereka berkata bahwa suamimu itu dikenal suka melakukan kemaksiatan ini dan itu, hingga mereka tidak peduli akan kematiannya".

Sang istri pun bercerita:

"Aku sudah duga hal itu. Sungguh suamiku setiap malam pergi ke penjual arak/khamar lantas membeli seberapa banyak yang dia bisa beli, kemudian membawanya ke rumah kami dan menumpahkan seluruh khamar ke toilet, dan dia (suami) berkata, “Semoga aku bisa meringankan keburukan khamar dari kaum Muslimin.”

Suamiku juga selalu pergi kepada para pelacur dan memberinya uang, dan berkata, “Malam ini kau kubayar dan jangan kau buka pintu rumahmu untuk melacur hingga pagi.”

Kemudian suamiku kembali ke rumah dan berujar, “Alhamdulillah, semoga dengan itu aku bisa meringankan keburukan si pelacur dari pemuda-pemuda muslim malam ini.”

Namun sebagian orang-orang yang menyaksikan mengira bahwa suamiku membeli khamar untuk diminum, dan masuk ke rumah pelacur untuk berzina. Hingga mereka membicarakan suamiku dengan keburukan.

Pernah suatu hari aku berkata pada suamiku, “Sungguh jika seandainya engkau mati, maka tidak akan ada orang yang akan memandikanmu, menshalatkanmu, dan menguburkanmu.”

Suamikupun tersenyum dan menjawab, "Jangan khawatir, sayangku… Pemimpin kaum Muslimin-lah yang akan menshalatkanku beserta para ulama dan pembesar-pembesar negeri lainnya.”

Setelah mendengarnya. Sultan pun menangis lantas berkata, “Suamimu benar. Demi Allah aku adalah Sultan Murad . Dan besok kami akan memandikan suamimu, menshalatkannya dan menguburkannya.”

Dan di antara yang menyaksikan jenazahnya adalah Sultan Murad, para ulama, para masyaayikh dan seluruh penduduk kota.

****
Subhanallah.. Kadang kita hanya bisa menilai orang dengan hanya melihat penampilan dan kulit luarnya saja. Kadang kita hanya mendengar dari omongan orang. Seandainya kita mampu melihat orang dari kebersihan hatinya, niscaya lisan kita akan kelu membisu dari menceritakan keburukan orang lain..
____________

Twitter: @azharulfuad

قصة من مذكرات السلطان مراد الرابع .. يقول أنه حصل له في هذه الليلة ضيق شديد ليعلم سببه فنادى لرئيس حرسه وأخبره وكان من عادته تفقد الرعية متخفيا 

فقال لنخرج نتمشى قليلا بين الناس

فساروا حتى وصلوا حارة متطرفة فوجد رجلا مرميا على الأرض فحركه السلطان فإذا هو ميت والناس تمر من حوله لا أحد يهتم. فنادى عليهم تعالوا وهم يعرفونه
قالوا ماذا تريد؟

قال : لماذا هذا الرجل ميت ولا أحد يحمله من هو؟ وأين أهله؟

قالوا هذا فلان الزنديق شارب الخمر وزاني
 .قال أليس هو من أمة محمد عليه الصلاة والسلام؟ فاحملوه معي إلى بيته ففعلوا
ولما رأته زوجته أخذت تبكي وذهب الناس وبقي السلطان ورئيس

الناس تقول عنه كذا وكذا حتى أنهم لم يكترثوا لموته ؟
قالت : كنت أتوقع هذا . . إن زوجي كان يذهب كل ليلة للخمارة يشتري ما استطاع من الخمر ثم يحضره للبيت ويصبه في المرحاض ويقول أخفف عن المسلمين

وكان يذهب إلى من تفعل الفاحشة يعطيها المال ويقول هذه الليلة على حسابي اغلقي بابك حتى الصباح ويرجع يقول الحمد لله خففت عنها وعن شباب المسلمين الليلة.
فكان الناس يشاهدونه يشتري الخمر ويدخل على المرأة فيتكلمون فيه. وقلت له مرة إنك لو مت لن تجد من يغسلك ويصلي عليك ويدفنك من المسلمين .. فضحك وقال لا تخافي سيصلي عليّ سلطان المسلمين والعلماء والأولياء

فبكى السلطان مراد وقال : صدق والله أنا السلطان مراد وغدا نغسله ونصلي عليه وندفنه
وكان كذالك فشهد جنازته مع السلطان العلماء والمشايخ والناس

سُبحان الله.. نحكم علي الناس بـما نراه ونسمعه من الآخرين .. ولو كنا نعلم خفايا قلوبهم لحرسنا ألسنتنا

0 komentar:

Posting Komentar

Thanks for your comment ^_^